Tuesday

Keutamaan Memuliakan Wali dan Nikmat Iman

Mau'idhah Hasanah oleh KH. Abdul Kholiq

MAJLIS DZIKIR WA MAULIDURRASUL SAW & HAUL KECAMATAN KRIAN - SIDOARJO - JATIM 2025



Keutamaan Memuliakan Wali dan Nikmat Iman

  • Dikatakan bahwa tidak ada seorang pun yang memuliakan wali kecuali dia memiliki derajat yang tinggi di sisi Allah (Lā yu'adhdhim aqdāral auliyā illā man 'inda Allāh 'adhīmal qodri indallāh).

  • Alasannya, orang tersebut mencintai orang yang mulia di sisi Allah.

  • Jamaah diharapkan termasuk orang-orang yang dicintai Allah.

  • Iman adalah cahaya yang diciptakan oleh Allah dan dititipkan pada hati orang yang dicintai (Al-Īmānu annūr Alladzī kholaqallāh wa a'ū fī qolbil 'abd al-maḥbūb).

  • Orang yang tidak disukai Allah tidak akan diberi iman; iman khusus hanya untuk orang yang dicintai Allah.

  • Tidak semua orang diberi iman oleh Allah.

Filosofi Hidup dan Akhlak Mulia

  • Lā ilāha illallāh adalah kalimatul ikhlas, kalimatut tauhid, alīmatut thayyibah, wa dawātul khalqi wal 'urwatul wutsqo, wasamātul jannah (kalimat tauhid dan ikhlas).

  • Hidup di dunia ini adalah hidup majazi (seolah-olah), tidak hakiki.

  • Dianjurkan untuk tidak mudah mengeluh dalam hidup, sebagaimana sering diingatkan oleh Hadratus Syeikh (wong urip ojo ru ru mongso).

  • Pentingnya akhlak mulia, seperti memuliakan tamu. Diberikan contoh dari Buya Yahya di Al-Bahjah, di mana tamu yang datang, sandalnya langsung dirapikan, mobil dicuci, dan tidak boleh ditawari uang atau diminta mencuci tangan sendiri—itu adalah akhlak mulia.

  • Diceritakan pengalaman saat akan keluar dari Lailatan, Kiai Fakih berpesan, "Berbunyilah seperti burung yang bunyinya enak," yang maksudnya adalah bahwa rezeki (kaya/tidak) sudah tertulis, dan harus belajar ikhlas. Burung yang bunyinya enak akan diurus dan diberi makan, sementara yang tidak enak akan dilepas untuk mencari makan sendiri.

Takdir dan Jalan Menuju Allah

  • Kehadiran dalam majelis ini bukanlah kebetulan, melainkan hanya fotokopi dari zaman azali.

  • Ini adalah bagian dari innhiban nūr alladzī qusimāhu min sa'ād al-bādi'ah (orang yang memiliki nur dan dicatat Allah memperoleh kebahagiaan Alilāhiah asābīqoh al-awwaliyah).

  • Orang yang memiliki nur akan bahagia jika dinasihati; hatinya akan terenyuh. Ini terjadi karena adanya munāsabah al-ḥaqīqiyah (hubungan hakiki), seperti roh yang bertemu dengan roh Hadratus Syeikh di alam azali.

  • Siapa pun yang sudah tertulis langkahnya ke pendopo ini, ia pasti akan datang.

  • Perjumpaan di sini tidak akan putus (bisababi mā 'abada) meskipun ada yang ingin memisahkannya.

  • Sebaliknya, jika memang dulu tidak berkumpul, meskipun diberi dalil dua kitab, akan tetap sama saja.

  • Menunaikan ibadah haji juga bukan kebetulan; Nabi Ibrahim menyerukan, "Wahai manusia, Qod qādaba 'alaikum ziyāratul ḥaramain." Siapa yang menjawab Labbayk Allāhumma labbayk, ia akan berangkat haji, tetapi yang tidak menjawab, meskipun kaya, tidak akan bisa haji.

Akhlak Rasulullah SAW dan Pentingnya Guru

  • Orang yang mengikuti wali Allah dan gurunya, Insyā Allāh akan selamat.

  • Penulis pernah diberi kesempatan bertemu dan menyentuh tubuh Sayidinal Walid Al-Habib Muhammad bin Alwi Al-Maliki. Diharapkan sentuhan itu menjadi saksi, sebagaimana para sahabat lama seperti Anas yang sering menyentuh dan mencium Rasulullah SAW.

  • Saat Sayidah Aminah mengandung Rasulullah, semua hewan Quraisy dapat berbicara atas izin Allah (naṭqot kullu ḥayawātin li Quraysin fil ḥayyawan bī idznillāh).

    • Mereka berbicara, "Telah dikandung Nabi yang tercinta, Khātamul Anbiyā wal Mursalīn".

    • Juga, "Dia menjadi pemimpin dunia dan menjadi penerang penduduk bumi (wa sirāju ahlihā)".

    • Semua binatang buas dari Timur berbondong-bondong ke Barat memberi kabar gembira (bisyārāt).

    • Semua ikan di laut berbicara.

  • Umat Rasulullah diberi Lā ilāha illallāh, tetapi harus terus memperbaiki kualitasnya, dan itulah mengapa kita membutuhkan guru.

  • Doa Ihdinaṣ-ṣirāṭal mustaqīm tidak dapat sampai kepada Allah tanpa dibawa oleh guru, hingga sampai kepada Rasulullah dan kepada Allah SWT.

  • Dianalogikan, kita harus seperti mayit yang manut agar dimuliakan. Sebaliknya, jika dikuasai ilmu, bahkan dalam hal sederhana seperti mengurus mayit dapat menimbulkan perdebatan dan geger.

  • Keindahan akhlak Rasulullah SAW digambarkan melalui kisah seorang sahabat yang sering memberi hadiah, dan Rasulullah selalu membalas utangnya (meski terkadang lebih dari hadiah yang diterima).

  • Contoh lain akhlak mulia adalah ketika orang Badui kencing di masjid, Rasulullah melarang para sahabat untuk mengusirnya, tetapi membiarkannya selesai, kemudian Rasulullah meminta Sayidina Ali membersihkannya.

  • Rasulullah juga menunjukkan kelembutan saat Sayidah Aisyah marah dan tertidur; beliau memilih tidur di serambi dan minta maaf dengan panggilan mesra (yā Ḥumayr), sebuah contoh akhlak indah yang harus diteladani dalam rumah tangga.

Kemerdekaan dan Wali Mastur

  • Kemerdekaan tidak lepas dari peran wali-wali mastur (tersembunyi).

  • Banyak wali yang sudah meninggal bangkit untuk bertempur demi kemerdekaan.

  • Dicontohkan Mbah Bolong, saat diserang Raja Majapahit, santri yang tinggal enam orang (dari tujuh) beristighotsah.

    • Para pejuang yang melihatnya seolah-olah mengikat persaudaraan dengan roh-roh yang sudah meninggal.

    • Bahkan ada cerita bahwa Sunan Ampel dan Syekh Sonji bercanda di tengah kepungan musuh.

    • Di Perang 10 November, banyak wali yang sudah meninggal tampil, seperti Kiai Abbas Cirebon yang doanya membuat lesung dan alu terbang menyerang penjajah, serta kibasan sorbannya yang menjatuhkan pesawat.

  • Ditekankan bahwa kedamaian Indonesia didapat karena adanya majelis-majelis manāqib dan zikir.

  • Penelitian menunjukkan bahwa tanaman yang diperdengarkan lagu rock akan mati, yang diperdengarkan lagu pelan tidak mati tetapi tidak berbuah, sedangkan yang dibacakan Al-Qur'an akan berbuah.

  • Oleh karena itu, orang ahli zikir akan menyejukkan hati dan melembutkan hati (yurībul qolb wa yulayyinuh).

Contoh Teladan dan Penutup

  • Diberikan contoh penulis Kitab Taqrīb, Abu Syuja', seorang menteri yang menyedekahkan semua hartanya karena ingin menjadi pelayan di makam Rasulullah SAW, mengepel dan menyapu Masjid Nabawi.

  • Makam Abu Syuja' yang mengarang Kitab Taqrīb ada di sana. Kitab tersebut bermanfaat dan dibaca di banyak pesantren.

  • Nasihat: mengaji tidak boleh lebih lama daripada berzikir.

  • Dikisahkan pengalaman penulis saat awal bergabung dengan Al-Khidmah, merasa sungkan memakai peci putih. Namun, setelah dipanggil Hadratus Syeikh dan dibantu, ia akhirnya berani memakai peci putih, dan peci hitam hanya dipakai saat kumpul NU.

  • Ditekankan untuk mengikuti guru (nerek ngono ae) dan tidak banyak bertanya, karena yang dilihat adalah ketulusan hati, bukan kepintaran atau kealiman.

  • Niat mencari persaudaraan (seduluran) saat mengaji, agar di akhirat malaikat bisa mencarinya.

  • Cerita tentang di A'rāf (tempat antara Surga dan Neraka) orang yang amal baik dan buruknya sama, yang akhirnya dapat masuk surga karena pertolongan temannya.

  • Penutup: Diharapkan semua selalu dibimbing Hadratus Syeikh dan mendapatkan husnul khotimah dan syafaat Rasulullah SAW.

  • Ceramah diakhiri dengan permohonan maaf dan salam penutup.

 Sumber : Channel YT Alwava , 

Link Full Video Mauidhoh  



Link Full Video Majlis Dzikir


Pertanyaan, kerjasama, atau laporan konten hubungi kami:

Email : ngaji.anina99@gmail.com

Tiktok : @anina99dotcom

Whatsapp : +62 895-6117-07936




@anina99dotcom Keutamaan Memuliakan Wali dan Nikmat Iman Mau'idhah Hasanah oleh KH. Abdul Kholiq MAJLIS DZIKIR WA MAULIDURRASUL SAW & HAUL KECAMATAN KRIAN - SIDOARJO - JATIM 2025 selengkapnya di anina99.com/s/haulkrian25 sumber: YT @alwavamedia #alkhidmahindonesia #alkhidmahsidoarjo #alkhidmahkrian #ukhsaficoplercommunity #ucc ♬ suara asli - anina

No comments:

Post a Comment

Keutamaan Majelis Zikir dan Kekuatan Mahabbah

Mau'idhah Hasanah oleh KH MUHAMMAD HUSNI MUBAROK HAUL AKBAR KABUPATEN BOJONEGORO 2024 Bertempat di Halaman Masjid Al Birru Pertiwi Jl. R...