Mau'idhah Hasanah oleh KH. Abdul Kholiq
MAJLIS DZIKIR MAULIDURRASUL SAW & HAUL MASYARAKAT TEMANGKAR - TUBAN - JAWA TIMUR, 9 SEPTEMBER 2025
K.H. Abdul Kholiq
mengajak merenungkan logika rezeki Allah SWT dengan mengambil contoh kisah Nabi
Musa a.s.. Nabi Musa memikirkan rezeki keluarganya, dan Allah memberikan contoh
untuk umatnya. Allah memerintahkan Nabi Musa memukul batu dengan tongkatnya.
Batu tersebut pecah, dan setelah dipukul empat kali, keluar seekor hewan kecil
(uget-uget) yang berada di lapisan keempat batu.
Melalui hikmah yang
dibuka Allah, Nabi Musa mendengar dzikir hewan kecil tersebut. Hewan itu
berdzikir, "Subhana Rabbi wa asmau kalami," (Maha Suci Tuhanku
dan Dia mendengar suaraku) dan memiliki keyakinan penuh akan kemurahan Allah
meskipun berada dalam batu lapisan keempat. Ia juga berdzikir bahwa Allah
selalu mengingatnya ("waduruni") dan tidak pernah lupa
dengannya ("wala yansani").
Kisah ini menjadi
perenungan (kritik halus) bagi manusia yang ahli dzikir namun masih khawatir
akan rezeki. Dzikir dan doa makan pun kadang terlupakan karena tergesa-gesa.
Melihat Hamba Allah,
Mengingat Allah
Di antara hamba-hamba
Allah, ada orang yang apabila dilihat, kita akan ingat kepada Allah ("Idza
ru’u dzukirullah"). Hal itu tidak lain adalah Syekhina wa Murabbi
Ruhina wa Mursyidina As-Syekh Ahmad Asrori.
Pengaruh Al-Qur'an
pada Hati
Sebuah eksperimen seorang
insinyur menempatkan bunga di ruangan dengan tiga jenis suara: musik yang tidak
beraturan (nge-jazz), lagu biasa yang pelan, dan pembacaan Al-Qur'an. Hasilnya,
bunga yang mendengarkan musik nge-jazz layu, yang mendengarkan lagu biasa tidak
layu tetapi tidak berbunga. Sementara itu, bunga yang diperdengarkan Al-Qur'an
segera berbunga dan berbuah. Ini diibaratkan dengan hati yang berdzikir; hati
menjadi hidup, tenang (adem), dan tidak kaku (lemes).
Keutamaan Majelis
dengan Al-Qur'an dan Manaqib
Majelis ini diisi dengan
pembacaan Al-Qur'an (Surah Yasin) dan Manaqib. Siapa pun yang membaca sejarah
wali (Manaqib), maka dihitung seolah-olah ia telah berziarah. Menurut
ulama, membaca Manaqib Sulthānul Auliyā' dihitung sebagaimana ziarah ke
Sulthānul Auliyā'.
Keutamaan Rasulullah
dan Akhlak Para Imam
Semua keberkahan datang
dari bimbingan Hadratus Syekh dan barokah Baginda Rasulullah SAW. Tanpa
Rasulullah, semuanya tidak ada. Pembicara mengajak untuk membayangkan
Rasulullah hadir di majelis ini.
Diceritakan tentang Imam
Syu'ai (nama aslinya Ahmad bin Husain bin Ahmad al-Asfiyani as-Syafi'i),
pengarang kitab Taqrib. Beliau adalah seorang menteri kaya yang
menghabiskan hartanya untuk dihadiahkan, hingga tersisa sedikit untuk bekal
perjalanan. Karena kecintaannya, beliau pergi ke Madinah untuk menyapu Masjid
Nabawi dan menjaga Raudhah. Makam Imam Syu'ai berada di sekitar Raudhah.
Kecintaan kepada
Rasulullah, berdzikir, membaca Al-Qur'an, dan Manaqib dapat membuat hidup
terasa nyaman dan tidak mudah mencaci maki orang lain, berbeda dengan sebagian
orang saat ini.
Akhlak indah juga
dicontohkan oleh Imam Syafi'i dan Imam Hanafi, yang meskipun berbeda pendapat,
tidak pernah saling menyalahkan. Dicontohkan perbedaan pendapat antara Imam
Syafi'i dan gurunya, Imam Malik, tentang rezeki:
- Imam Malik: Rezeki tidak perlu dicari.
- Imam Syafi'i: Rezeki harus dicari.
Imam Syafi'i menunjukkan
upayanya dengan bekerja memetik anggur. Hasilnya, ia mendapatkan upah dan buah
anggur bagus-bagus yang ia hadiahkan kepada Imam Malik. Mereka makan bersama,
dan Imam Malik memuji muridnya yang berusaha, menunjukkan keindahan akhlak
mereka.
Akhlak Rasulullah SAW
juga ditunjukkan ketika ada seorang Badui buang air kecil di Masjid Nabawi.
Sahabat seperti Sayidina Umar hendak marah, namun Rasulullah melarang dan
memerintahkan Sayidina Ali untuk membersihkannya. Rasulullah tidak memarahi
orang Badui tersebut karena ketidaktahuannya, menunjukkan indahnya akhlak
beliau.
Barokah Maulid Nabi
K.H. Abdul Kholiq
menyampaikan bahwa keberkahan kelahiran Rasulullah SAW telah dirasakan bahkan
oleh Abu Lahab. Meskipun sudah jelas disebutkan dalam Al-Qur'an (Surat
Al-Lahab), Abu Lahab mendapat keberkahan karena memerdekakan budaknya,
Tsuwaibah, yang mengabarkan kelahiran Sayidah Aminah.
Diceritakan pula,
keutamaan bersedekah di Bulan Maulid. Jika seseorang bersedekah di Bulan
Maulid, insyaallah dalam satu tahun ke depan rezekinya tidak akan sepi. Jika di
Bulan Maulid tidak mengeluarkan uang sama sekali, dikhawatirkan ke depan akan
sulit uang.
Kisah Sahabat Berutang
untuk Hadiah Rasulullah
Ada seorang sahabat yang
sering memberi hadiah kepada Rasulullah SAW, padahal hadiah itu dibeli dengan
cara berutang. Rasulullah SAW sudah mengetahui kebiasaan sahabat tersebut namun
tidak marah.
Pentingnya Mengakui
Keterbatasan dan Mencari Sanad Guru
Pembicara menekankan
bahwa manusia memiliki keterbatasan dalam beribadah (misalnya, tidak bisa
khusyuk dalam dzikir Lā ilāha illallāh). Solusi bagi orang cerdas yang
mengakui kelemahannya adalah berpegangan kepada wali Allah dan para ulama ("gandul
ulama fillah al-arifillah").
Khidmah (pelayanan/pengabdian) adalah jalan orang cerdas
untuk mempersiapkan bekal menghadap Allah, karena hidup di dunia hanyalah
majazi (sementara). Masa depan hakiki ada di alam barzakh. Di alam barzakh,
orang yang berpegangan pada guru akan disambut oleh guru-guru mereka. Sanad
guru-guru ini tersambung hingga Rasulullah SAW, yang merupakan kebahagiaan
hakiki.
Penutup dan Doa
Pembicara berharap semoga
ia dan hadirin beserta keluarga dapat berkumpul bersama Hadratus Syekh. Ceramah
ditutup dengan permohonan maaf dan salam penutup.
Sumber : Channel YT Alwava ,
Link Full Video Mauidhoh
Pertanyaan, kerjasama, atau laporan konten hubungi kami:
Email : ngaji.anina99@gmail.com
Tiktok : @anina99dotcom
Whatsapp : +62 895-6117-07936
@anina99dotcom sumber: YT @alwavamedia #alkhidmahindonesia #alkhidmahtuban #ukhsaficoplercommunity #ucc #majlisdzikir ♬ suara asli - anina

No comments:
Post a Comment