Mau'idhah Hasanah oleh HABIB MUHAMMAD BAGIR BIN ALI BIN THOHIR
MAJLIS DZIKIR MAULIDURRASUL SAW BERSAMA JAMA'AH AL KHIDMAH KARAWANG, JAWA BARAT 2025
BERTEMPAT DI PERUM KARAWANG INDAH BLOK J NO 7 KEL. KARAWANG KULON
SENIN MALAM, 15 SEPTEMBER 2025 (23 ROBIUL AWAL 1447 H)
Niat dan Keberkahan
Majelis Zikir dan Selawat
Kami sampaikan salam
cinta dan rindu kepada seluruh tetamu Allah dan tetamu Rasulullah SAW yang
hadir malam ini dengan niat tulus. Kita memohon kepada Allah SWT semoga dengan
keberkahan zikir dan selawat yang dilantunkan, serta keberkahan para guru—wabil
khusus Hadratus Syekh K. H. Ahmad Asrori—yang datang membawa dosa, pulang
dosanya diampuni. Yang datang dengan hajat, pulang hajatnya dikabulkan,
rezekinya dibukakan, ibadahnya diistikamahkan, ilmunya dimanfaatkan, dan
kehidupannya dibarokahkan fiddin wad dunya wal akhirah.
Malam ini, kita
memanjatkan ungkapan syukur kepada Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang, atas nikmat-Nya yang begitu besar. Nikmat ini—jikalau harta di muka
bumi dikumpulkan untuk membelinya—niscaya tidak akan mampu. Nikmat tersebut
adalah:
- Ketersambungan batin dengan Allah.
- Ketersambungan batin dengan Rasulullah.
- Ketersambungan batin dengan para aulia dan
sholihin.
Atribut Islam bisa
didapat di mana-mana, namun tidak semua orang bisa tersambung hatinya dengan
Allah dan Rasulullah. Ketersambungan ini hanya diberikan kepada orang-orang
yang dipilih Allah untuk menggapai ridho-Nya dan bahagia masuk surga.
Keteladanan Romo K. H.
Ahmad Asrori Al-Ishaqi
Saya tidak heran melihat
dampak cahaya ilahiah dan mustofawiah yang terlahir dari Majelis
Alkhidmah, yang dibawa oleh Romo K. H. Ahmad Asrori, sehingga cahaya itu
tersebar di penjuru Indonesia. Beliau memiliki tiga nikmat ketersambungan tadi ,
yang mampu menyambungkan kita yang jauh dari Allah dan Nabi Muhammad untuk bisa
bersambung kepada keduanya , bahkan sekalipun jasad beliau sudah tidak di muka
bumi ini.
Dua hal utama yang sulit
didapati dari tokoh-tokoh lain yang saya dapati dari beliau adalah:
- Ketulusan dan keikhlasan beliau dalam membangun majelis ini, yang tujuannya
hanya Allah dan Nabi Muhammad SAW.
- Kemanfaatan Majelis yang Terus Berkembang setelah beliau wafat. Meskipun figur fisik
sudah tidak ada, Majelis Alkhidmah justru makin berkembang pesat setelah
beliau meninggal dunia, sekitar 16 tahun yang lalu.
Tidak banyak majelis
taklim yang kemakmurannya istikamah setelah pemimpinnya meninggal; yang terjadi
justru menyurut atau bubar. Namun Majelis Alkhidmah berkembang, bahkan sampai
ada majelis yang dibuka setelah beliau meninggal berdasarkan isyarah beliau,
seperti Majelis Karawang ini. Kondisi ini membuktikan bahwa beliau adalah hamba
Allah yang mendapatkan "Deklarasi Cinta" dari Allah SWT.
Deklarasi Cinta Allah
dan Penyakit Umat Akhir Zaman
Dalam Hadis Qudsi riwayat
Muslim, Allah berfirman: Idza ahabballahu abdan nada Jibril (Jika Allah
mencintai seorang hamba, maka Allah akan memanggil Malaikat Jibril). Kemudian
Allah berfirman, "Ya Jibril, inni uhibbu fulanan faahbibhu"
(Wahai Jibril, Saya mencintai Fulan, tolong cintai ia). Setelah Jibril
mencintainya, Jibril berseru kepada penduduk langit, "Innallaha yuhibbu
fulanan faahibuh" (Sesungguhnya Allah mencintai Fulan, maka cintailah
ia).
Kemudian Allah meletakkan
penerimaan (qobul) di muka bumi. Inilah mengapa banyak orang yang tidak
kenal Kiai Asrori, tetapi hadir dan memakmurkan majelisnya. Hal ini menyebabkan
orang-orang bisa menyebut Allah dan Nabi Muhammad, yang artinya jika seseorang
menyebut Allah, dia disebut oleh Allah, dan jika seseorang menyebut Rasulullah,
dia disebut oleh Rasulullah SAW.
Majelis Alkhidmah adalah
tempat yang tepat untuk menggantungkan nasib akhirat kita, karena tidak ada
keegoisan atau kepentingan duniawi di dalamnya. Keruntutan acara (rundown)
di Majelis Alkhidmah di cabang mana pun selalu sama. Tempat ini adalah muara
bagi orang yang ingin membersihkan hati, menyambung batin dengan Allah dan
Rasulullah SAW, serta mencari ridho Allah.
Rahmatan Lil 'Alamin:
Nabi Muhammad SAW di Akhir Zaman
Kita hidup di zaman yang
diprediksikan oleh Nabi Muhammad SAW. Ini adalah zaman yang dahulu para Anbiya
wal Mursalin berlindung kepada Allah agar tidak diutus di dalamnya. Karenanya,
Allah mengutus Nabi yang paling kuat, yang mampu menanggung beban fitnah zaman,
yakni Nabiyur Rahmah, Nabi Muhammad SAW.
Nabi Muhammad berbeda
dengan nabi-nabi sebelumnya:
- Nabi Nuh AS, saat umat menolak dakwahnya, beliau berdoa agar tidak disisakan satu
pun kaum yang kufur, lalu diturunkan banjir bandang.
- Nabi Syu'aib AS, saat penolakan, beliau meminta Allah
menurunkan angin taufan untuk menghabiskan semua manusia di zamannya.
Namun, Nabi Muhammad
SAW, saat diusir, dilempari kotoran, dan pengikutnya disiksa, beliau hanya
mengangkat tangan dan berdoa: "Allahummahdi qaumi fainnahum la
ya'lamun." (Ya Allah, berilah hidayah kepada kaum saya, sesungguhnya
mereka orang-orang yang tidak paham). Sifat rahmat ini diserap oleh ulama,
pewaris, dan keturunan beliau, sehingga kita yang hidup di ujung zaman bisa
merasakan kasih sayang dan kedamaian yang mereka bawa.
Krisis Rahmah dan
Penyakit Wahan
Umat sekarang sedang
mengalami krisis rahmah (kasih sayang) dan membutuhkan pembenahan total
karena mulai meninggalkan Nabi Muhammad dan para auliya wasaliihin.
Nabi Muhammad SAW
memprediksikan umat akan dikepung dan diserbu, seperti makanan nikmat yang
diserbu orang lapar. Umat tidak dikepung dengan krisis atau kemiskinan, tetapi akidah,
akhlak, idola, majelis taklim, dan keikhlasannya dikepung. Hal ini
menyebabkan perilaku banyak orang yang memakai atribut muslim tidak
mencerminkan ridha Allah.
Saat kondisi ini, jumlah
umat boleh banyak, namun mereka seperti buih di lautan (gutsā'an
kal-gutsā') yang tidak punya prinsip dan terombang-ambing ke mana pun angin
membawanya. Pada saat itulah, Allah akan mencabut wibawa Islam dari hadapan
musuh-musuh Islam , dan Islam mulai dihinakan.
Lebih parah lagi, pada
saat itu Allah akan menanamkan dalam hati kaum muslimin penyakit yang namanya Wahan.
- Wahan adalah: Hubbud dunya wa karahiyatul maut (Cinta dunia dan
takut mati).
Kita membutuhkan titik
balik dan muara untuk kembali. Kita sudah memiliki idola yang
sempurna: Rasulullah SAW (Uswatun Hasanah), yang menjadi contoh
terbaik bagi santri, ulama, pengusaha, maupun pejabat. Jika kita tidak punya
titik kembali, kita dikhawatirkan wafat dalam keadaan iman dicabut dan mati
dalam suul khatimah.
Solusi: Zikir Akbar
dan Maulidur Rasul
Majelis seperti ini, yang
berfokus pada Zikir Akbar dan Maulidur Rasul, adalah solusinya:
- Zikir Lailahaillallah
- Gunanya untuk membersihkan hati dari
dengki, cinta dunia, sombong, dan merasa lebih baik dari orang lain.
- Rasulullah SAW bersabda, hati bisa berkarat
sebagaimana besi berkarat. Obatnya (Jalauha) adalah Lailahaillallah.
- Maulidur Rasul dan Selawat
- Setelah hati bersih, ia diisi dengan cahaya
Nabi Muhammad SAW.
- Jika Muhammad SAW sudah bersemayam di hati,
iblis tidak akan berani masuk. Hati akan makmur dengan sifat terpuji,
semangat beribadah, dan lancar hidayah dari Allah.
Kisah Inspiratif dari
Malang (2015)
Sebagai penutup, ada
sebuah kisah dari Malang, Jawa Timur, tahun 2015. Sebuah pesantren mengadakan
program pesantren kilat selama 10 hari saat liburan maulid. Santri SD diisi
dengan kegiatan khusus mengenai Nabi Muhammad SAW setiap hari.
Saat perpisahan, pengasuh
menyuruh anak-anak menulis surat perpisahan untuk Nabi Muhammad SAW, dimasukkan
ke balon, dan diterbangkan. Subhanallah, satu balon tersangkut di depan rumah
pengasuh.
Isi surat anak SD
tersebut membuat pengasuh menangis tersedu-sedu. Surat itu berbunyi: "Ya
Rasul, hari ini saya pulang ke rumah. Kalau selama 10 hari kemarin setiap malam
kamu datang di dalam mimpi saya, tolong nanti saya di rumah jangan
ditinggalin. Tolong terus datang dalam mimpi saya".
Anak kecil ini tidak
membaca Maulid Diba' atau Simtud Duror, tetapi kebersihan hati yang jauh
dari kedengkian dan kesombongan, diisi sedikit saja cahaya Rasulullah, membuat
Rasul datang dalam mimpinya.
Kita yang sudah tua, yang
sudah banyak berselawat dan hadir di maulid, lebih pantas untuk mimpi Rasul. Solusinya
adalah: Istikamah hadir di Majelis Alkhidmah, terus membaca Lailahaillallah
dengan niat membersihkan hati, agar mampu diisi dengan cahaya Nabi Muhammad SAW.
Ya Allah biha, Ya
Allah biha, Ya Allah bihusnil khatimah. Amin ya rabbal alamin.
Sumber : Channel YT ALWAVA ,
Link Full Video Mauidhoh
Pertanyaan, kerjasama, atau laporan konten hubungi kami:
Email : ngaji.anina99@gmail.com
Tiktok : @anina99dotcom
Whatsapp : +62 895-6117-07936
@anina99dotcom Menggapai Ridho Allah dan Kedekatan dengan Rasulullah Mau'idhah Hasanah oleh HABIB MUHAMMAD BAGIR BIN ALI BIN THOHIR MAJLIS DZIKIR MAULIDURRASUL SAW BERSAMA JAMA'AH AL KHIDMAH KARAWANG, JAWA BARAT 2025 BERTEMPAT DI PERUM KARAWANG INDAH BLOK J NO 7 KEL. KARAWANG KULON SENIN MALAM, 15 SEPTEMBER 2025 (23 ROBIUL AWAL 1447 H) selengkapnya di anina99.com/s/majliskarawang25 sumber: YT @alwavamedia #alkhidmahindonesia #alkhidmah #alkhidmahkarawang #ukhsaficoplercommunity #habibbagirbinthohir ♬ suara asli - anina

No comments:
Post a Comment