Mau'idhah Hasanah oleh KH. WAHDI ALAWY
MAJLIS DZIKIR MAULIDURRASUL SAW BERSAMA JAMA'AH AL KHIDMAH JABODETABEK DAN SEKITARNYA
Bertempat di Tanah Masjid Al Fithrah Jakarta
Jl. Raya Ujung Aspal, No.99 Kel. Jatirangon, Kec. Jatisampurna, Bekasi
AHAD PAGI, 14 SEPTEMBER 2025 (21 RABI'UL AWWAL 1447 H)
🙏 Tiga Bentuk Syukur Umat Nabi Muhammad SAW
Marilah kita memanjatkan
puji syukur ke hadirat Allah SWT. Ada tiga hal yang patut kita syukuri:
1. Syukur Menjadi Umat
Nabi Muhammad SAW
Syukur yang pertama
adalah karena kita semua dipilih oleh Allah SWT menjadi manusia yang beruntung
menjadi umat Nabi Muhammad SAW.
Menjadi umat Nabi
Muhammad SAW adalah idaman para makhluk Allah. Ini karena Nabi
Muhammad SAW memiliki sifat yang sangat mulia, sebagaimana firman Allah:
"Laqad jaakum
rasulun min anfusikum azizun alaihi ma anittum harisun alaikum bil mukminin
raufur rahim."
Sifat-sifat beliau,
seperti azizun alaihi ma anittum (sangat memperhatikan kesulitan
umatnya) , harisun alaikum (sangat mencintai umatnya), dan bil
mukminin raufun rahim (sangat kasih sayang kepada orang mukmin) ,
membuat umat-umat sebelum beliau sangat mengidamkan menjadi umat Nabi Muhammad.
Bahkan, saat sakaratul
maut, Nabi Muhammad SAW meminta kepada Malaikat agar rasa sakit seluruh umatnya
hingga Hari Kiamat disatukan dan ditimpakan kepada beliau.
- Pentingnya Selawat: Rasulullah bersabda, umat yang paling dekat
dengan beliau adalah aksaruhum alaiya sholatan (yang paling
banyak membaca selawat kepada beliau). Kita patut bersyukur, meskipun
ibadah kita sering malas-malasan, kita dipilih menjadi umat yang cinta dan
berselawat kepada Nabi Muhammad.
2. Syukur Mau
Membuktikan Cinta (Izharul Farah)
Syukur yang kedua adalah
kita dijadikan oleh Allah sebagai umat Nabi Muhammad yang mau membuktikan
rasa cinta (Izharul Mahabbah, Izharul Farah) kepada beliau SAW. Allah SWT
berfirman:
"Qul bifadlillah
wabirahmatih fabidzalika falyafrahu." (Sampaikan, dengan anugerah Allah dan rahmat-Nya, maka berbahagialah).
Kita membuktikan
kebahagiaan ini dengan merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW6. Tidak
semua umat Nabi Muhammad mau mengadakan majelis seperti ini.
Perbandingan Lailatul
Qadar dan Malam Maulid:
Menurut Imam Al-Qustolani
RA, malam Maulid Nabi lebih mulia daripada malam Lailatul Qadar berdasarkan
tiga hal:
|
Perbandingan |
Malam Lailatul
Qadar |
Malam Maulid Nabi |
|
Yang Muncul/Turun |
Malaikat |
Rasul Muhammad SAW,
Sayyidul Awwalin wal Akhirin, Habibullah, Nurullah, Sofiullah |
|
Penyebab Turun |
Turunnya malaikat (Lailatul
Qadar mun lahu) adalah karena Nabi Muhammad (Laula Muhammad ma
nazalatul malaikah) |
Orang yang diberi
(Pemberian dan Orang yang Diberi, lebih mulia Orang yang Diberi, yaitu
Rasulullah) |
|
Kemanfaatan |
Turunnya malaikat
rahmat kepada umat Nabi Muhammad |
Lahirnya Nabi Muhammad
adalah Rahmatan lil 'Alamin (seluruh umat dan makhluk) |
3. Syukur Percaya
Adanya Walinya Allah
Syukur yang ketiga adalah
kita dijadikan umat Nabi Muhammad yang percaya dengan adanya Walinya Allah
SWT. Kita harus menjaga akidah Ahlusunah Wal Jamaah agar tidak
terkontaminasi paham di luar akidah ini6.
- Tanda-tanda Orang Baik: Imam Ibnu Athaillah As-Sakandari RA berkata
dalam kitab Syarul Hikam: Ketika Allah menghendaki manusia menjadi
orang baik, Dia akan membuka hatinya untuk memercayai para Wali-Nya (ja'alahu
minal mushoddiqina li-auliya'ih). Kita percaya kepada Wali Allah,
meskipun akal kita belum mampu merasakan tingkatan rasa yang ditemukan
oleh para wali dalam ibadah mereka.
- Kesuksesan Wali Songo: Para Wali Songo (Auliyaut Tis'ah)
adalah contoh orang yang sukses keimanannya dan meraih husnul khatimah.
Menurut Imam Al-Ghazali RA, tanda orang yang husnul khatimah adalah Asya
ba'da mauti (setelah meninggal namanya harum), yang dibuktikan
dengan kuburan mereka yang selalu ramai diziarahi untuk tabarruk dan
tawasul. Ini karena mereka mampu memerangi hawa nafsunya (amata
syahwatahu) semasa hidup.
- Berkumpul dengan Orang Mulia: Bagi generasi yang mengikuti amalan, bacaan,
dan majelis para wali (watathuma'tuhum durriyatahum bi'imanihim),
Allah menjanjikan, alhaqna bihim durriyatahum (akan
dikumpulkan bersama mereka yang mulia di Mahsyar).
- Cinta Sang Guru: Hadratus Syekh Romo Kiai Ahmad Asrori RA,
pada akhir hayatnya, pernah didatangi Nabi Khidir AS. Beliau
mengungkapkan, "Alhamdulillah saya diberi makam mahabbah oleh
Allah". Nabi Khidir lalu menjawab: Wallahi, wallahi, wallahi,
uhibbuk wa uhibbu man ahbabtah (Aku akan mencintai orang-orang
yang kamu cintai).
Ini adalah tantangan bagi
kita, apakah kecintaan dan kesungguhan (khidmah) kita kepada jamaah Al-Khidmah
cukup untuk dibalas cintanya oleh Hadratus Syekh6.
Menurut Ibnu Ajibah, yang
akan dipanggil oleh Walinya Allah adalah mereka yang:
- Sodq: Sungguh-sungguh dalam berkhidmah.
- Qorib: Keluarga-keluarga dekat.
- Waliin: Orang yang selalu menjaga majelis (yang dibina dan diciptakan) oleh
Hadratus Syekh.
- Khadimin: Orang yang membantu mensukseskan jamaah
Al-Khidmah di mana pun, meskipun hanya sekadar melipat hambal atau
membuang sampah.
Sumber : Channel YT ALWAVA ,
Link Full Video Mauidhoh
Pertanyaan, kerjasama, atau laporan konten hubungi kami:
Email : ngaji.anina99@gmail.com
Youtube : @anina99-dot-com
Tiktok : @anina99dotcom
Whatsapp : +62 895-6117-07936
Saluran WA : Ngaji Bareng Anina
@anina99dotcom Perbandingan Lailatul Qadar dan Malam Maulid Mau'idhah Hasanah oleh KH. WAHDI ALAWY MAJLIS DZIKIR MAULIDURRASUL SAW BERSAMA JAMA'AH AL KHIDMAH JABODETABEK DAN SEKITARNYA AHAD PAGI, 14 SEPTEMBER 2025 (21 RABI'UL AWWAL 1447 H) selengkapnya di anina99.com/s/majlisjabodetabek25 sumber: YT @alwavamedia #alkhidmahindonesia #alkhidmah #ukhsaficoplercommunity #alkhidmahjakarta #khwahdialawy ♬ suara asli - anina

No comments:
Post a Comment