Mau'idhah Hasanah oleh KH. WAHDI ALAWY
MAJLIS DZIKIR MAULIDURRASUL SAW & HAUL SESEPUH KECAMATAN KAMAL, BANGKALAN, MADURA
Bertempat di Lapangan Kmp. Bedak barat RT 01 RW 09 Desa Banyuajuh Kec. Kamal
KAMIS PAGI, 28 AGUSTUS 2025 (04 RABI'UL AWWAL 1447 H)
Barokah Majelis dan
Hakikat Cinta kepada Allah
Hadirin hadirat rahimakumullah.
Kita hadir di sini karena
mengharap barokah. Barokah ini didapatkan sejak kita berangkat. Setiap langkah
kaki kita dicatat sebagai kebaikan (Khuthwatin Hasanah).
Nur (cahaya) majelis ini
membuat kita:
- Semakin dekat kepada Allah.
- Semakin cinta kepada para 'Auliya'.
- Semakin menjaga syariat, bukan malah semakin
jauh dan melanggar syariat.
Jika Nurul Majelis dan
barokah majelis sudah didapatkan, maka kita akan selalu ingat kepada Allah
Subhanahu wa Ta’ala. Jika seseorang sudah dicintai oleh Allah, InsyaAllah Allah
akan selalu menjaga perbuatan dan perilaku kita.
Syarat untuk mendapatkan
penjagaan Allah adalah dengan mengikuti firman-Nya:
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ
اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ
غَفُورٌ رَحِيمٌ
"Katakanlah
(Muhammad), jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku (Nabi Muhammad), niscaya
Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun, Maha
Penyayang."
Meneladani Nabi dan
Para Kekasih Allah
Ayat tersebut merupakan khitabah
(seruan) kepada kita semua. Jika kita mengaku cinta kepada Allah Subhanahu wa
Ta’ala, maka ikutilah aku (Nabi Muhammad).
Kita diperintahkan untuk
meneladani perilaku Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Jika kita tidak mampu meneladani
seluruh perilaku Nabi, maka setidaknya kita bisa meneladani perilaku guru kita.
Contoh Kisah Keteladanan:
Hadratus Syekh KH. Ahmad Asrori
Al-Ishaqy, pernah suatu ketika sedang lapar. Saat itu, beliau berada di majelis
di Kediri, di kediaman K. Najib Zamzami. Beliau meminta nasi dan lauk karena
lapar, yang bagi wali Allah itu adalah hal biasa.
K. Najib lantas
menyediakan sepiring penuh nasi munjung (menggunung) dan segelas
besar air penuh. KH. Asrori lantas berkata, "Ini makanan tukang
becak," sambil berkata bahwa itu adalah bekal beliau. Beliau memakan
nasi tersebut dengan tangan tanpa menggunakan sendok, hanya dengan tiga kali
suapan. Beliau juga meminum air yang banyak itu hanya dengan tiga kali
tegukan.
Inilah contoh meneladani
perilaku Nabi Muhammad SAW, karena para wali Allah tidak pernah lepas dari
tuntunan Nabi.
Jika kita meneladani guru
kita, InsyaAllah kita akan dicintai oleh beliau. Jika kita dicintai oleh KH. Asrori,
InsyaAllah Nabi Muhammad SAW akan mencintai kita. Dan jika Nabi Muhammad cinta,
maka Allah akan mencintai kita (yuhbibkumullah). Jika Allah senang, maka Dia
akan mengampuni dosa-dosa kita (wagfir lakum dzunubakum). Allah Maha Pengampun dan Maha
Penyayang (wallahu ghofurur rahim).
Semoga kita semua terus
mengikuti sunah-sunah Nabi Muhammad SAW dan meneladani perilaku wali Allah.
Sumber : Channel YT ALWAVA ,
Link Full Video Mauidhoh
Pertanyaan, kerjasama, atau laporan konten hubungi kami:
Email : ngaji.anina99@gmail.com
Youtube : @anina99-dot-com
Tiktok : @anina99dotcom
Whatsapp : +62 895-6117-07936
Saluran WA : Ngaji Bareng Anina
@anina99dotcom Meneladani Nabi dan Para Kekasih Allah Mau'idhah Hasanah oleh KH. WAHDI ALAWY MAJLIS DZIKIR MAULIDURRASUL SAW & HAUL SESEPUH KECAMATAN KAMAL, BANGKALAN, MADURA KAMIS PAGI, 28 AGUSTUS 2025 (04 RABI'UL AWWAL 1447 H) selengkapnya di anina99.com/s/haulkamal25 sumber: YT @alwavamedia #alkhidmah #alkhidmahindonesia #alkhidmahbangkalan #ukhsaficoplercommunity #khwahdialawy ♬ suara asli - anina

No comments:
Post a Comment