Mau'idhah Hasanah oleh KH. ABDUR ROSYID JUHRO, M.FIL.I
MAJLIS DZIKIR MAULIDURRASUL SAW & HAUL H. KAMSI & HJ. KUNAYAH SERTA MASYAYIKH DESA KARANGREJO, PURWOSARI, PASURUAN
SELASA MALAM, 19 AGUSTUS 2025 (26 SHOFAR 1447 H)
Empat Pilar Utama
Acara Haul
Menurut kitab Fatawa
Al-Kubra jilid 2, paling tidak ada empat hal yang harus menjadi isi acara
dalam peringatan haul:
- Qiraatul Qur'an wa Mau'izhah Hasanah (Membaca
Al-Qur'an dan Nasihat Baik):
Pembacaan Al-Qur'an (seperti Yasin) dan penyampaian nasihat baik
(mau'izhah hasanah) sudah dilaksanakan.
- Qiroatul Manaqib lil Uswah Alhasanah (Membaca
Biografi/Kisah Teladan):
Membaca manaqib atau biografi orang yang menjadi teladan baik.
- Tajhizut Tha'am (Menyiapkan Makanan): Menyiapkan makanan adalah hal yang wajib
ada. Dalam Majelis Alkhidmah, makanan selalu disediakan bahkan tanpa iuran
dari jemaah yang hadir.
- Ziaratul Kubur wat Tahlil (Ziarah Kubur dan
Tahlil): Melakukan ziarah
kubur dan pembacaan tahlil adalah yang terakhir.
Mengapa Membaca
Manaqib Syekh Abdul Qadir Jilani?
Sering muncul pertanyaan
mengapa dalam haul para ulama seperti Sunan, Syekhunal Khalil, atau
Hadratussyekh Hasyim Asy'ari, yang dibaca adalah manaqib Sultanul Auliya
Syekh Abdul Qadir Jilani. KH. Abdur Rosyid Juhro memberikan beberapa
alasan, salah satunya karena Syekh Abdul Qadir Jilani adalah Qutbul Aqthab
(Pusatnya Para Wali Qutub) dan Ghautsul A'dham (Penolong Terbesar
setelah Rasulullah SAW).
- Ketika manaqib beliau dibacakan, wali-wali
yang lain sudah berada dalam naungan itu.
- Rasulullah SAW sendiri pernah bersabda kepada
Syekh Abdul Qadir Jilani di alam rohani: "Qodamuka tahta raqobati
kulla waliyyullah" (Telapak kaki kamu wahai Syekh Abdul Qadir
Jailani berada di atas pundak wali-wali yang lain di seluruh dunia ini).
- Inilah alasan kenapa Thariqoh Alqadiriyah Wa
Naqsyabandiyah Al Utsmaniyah selalu membacakan manaqib Syekh Abdul Qadir
Jilani dalam acara haul, bukan manaqib ashabul haul (pemilik haul).
Keutamaan Membaca
Manaqib dan Kisah Orang Saleh
Manfaat dari pembacaan
manaqib juga dijelaskan:
- Penguat Hati (Jundun min Junudillah): Syekh Junaid Al-Baghdadi, pemimpin para
ulama tasawuf, berkata: "Al-hikayat jundun min junudillah yuqwiha
qulubal muridin" (Manaqib, sejarah, biografi orang saleh itu
adalah tentara dari tentara Allah yang akan memberikan kekuatan ke dalam
hati para murid/pecinta). Kekuatan ini akan membuat rasa iman, percaya,
dan iktikad kepada Allah, Rasulullah, dan ashabul haul semakin
kuat.
- Menumbuhkan Mahabbah (Cinta): Pembacaan manaqib atau biografi orang saleh
akan disertai dengan hasil berupa semakin meresapnya rasa mahabbah
(cinta) kepada Rasulullah SAW dan kepada wali-wali yang dibacakan
sejarahnya.
Pentingnya Rasa
Mahabbah (Cinta)
Rasa mahabbah atau cinta
kepada orang-orang saleh memiliki keutamaan luar biasa, bahkan dapat menjadi
penyelamat di akhirat. Hadratus Syekh Romo KH. Ahmad Asrori Al-Ishaqy RA
menulis dalam kitab Al-Muntakhabat jilid 3 tentang sebuah hadis yang
menceritakan bahwa Allah SWT mencari alasan untuk tidak memasukkan seorang
hamba ke neraka, meskipun amal buruknya lebih banyak.
Allah SWT bertanya kepada
Malaikat Jibril tentang hamba tersebut:
- Pertanyaan Pertama: Apakah dia pernah duduk di majelisnya orang
alim di dunia?. Jika pernah, Allah akan mengampuninya.
- Pertanyaan Kedua (Jika Gagal): Apakah dia pernah punya rasa mahabbah, rasa
cinta, kepada seorang alim di dunia?. Jika ada, Allah akan mengampuni
dosanya dan memasukkannya ke surga.
- Pertanyaan Ketiga (Jika Gagal): Apakah dia pernah makan bersama orang alim?.
Jika pernah, Allah akan mengampuninya.
- Pertanyaan Keempat (Jika Gagal): Apakah nama dia, atau nama ayah, kakek,
datuk, buyutnya, cocok dengan nama ulama satu saja?. Jika cocok, Allah
akan mengampuninya.
Setelah semua pertanyaan
dijawab "Tidak," Allah SWT berfirman: "Ketahuilah malaikat
Jibril, orang ini waktu di dunia dalam hatinya akrab, cocok, senang, mahabbah
kepada seseorang. Temannya itu, orang yang dia cintai itu senang kepada seorang
ulama, senang kepada habaib. Saya maafkan orang ini.".
Mahabbah adalah kunci.
Seorang sahabat, Qatadah bin Nu'man bin Muqarrin, bahkan memilih untuk tetap
buta demi surga yang dijamin Rasulullah, namun kemudian meminta disembuhkan
setelah menyadari: "Ya Rasulullah, untuk apa saya masuk surga kalau
mata saya buta satu di dunia, mata saya tidak melihat wajah Engkau yang
mulia.". Mahabbah membuat seorang rela mengorbankan surga demi melihat
orang yang dicintai (Rasulullah SAW).
Misi Pengiriman Doa
(Ziaratul Kubur wat Tahlil)
Peringatan haul dan
tahlil juga bertujuan untuk mengirimkan doa kepada para almarhum. Meskipun para
orang saleh (Hadratus Syekh, Kanjeng Syekh, Romo Yai Utsman)
mungkin sudah tidak butuh kiriman dari kita, masyarakat Desa Karangrejo, para
muridin, dan jemaah lain tetap perlu mengirimkan doa kepada keluarga dan orang
tua mereka.
Al-Imam Abu Hanifah,
Al-Imam Malik, dan Al-Imam Ahmad bin Hanbal sepakat bahwa doa pasti sampai
kepada mereka yang dituju, meskipun namanya tidak disebutkan, asalkan ada
keluarganya yang hadir di majelis doa tersebut. Yang dibutuhkan oleh mereka
yang sudah meninggal adalah kiriman doa dari keluarga yang masih hidup. Untuk
inilah salah satu misi Alkhidmah diadakan.
Sumber : Channel YT Alwava ,
Link Full Video Mauidhoh
Pertanyaan, kerjasama, atau laporan konten hubungi kami:
Email : ngaji.anina99@gmail.com
Tiktok : @anina99dotcom
Whatsapp : +62 895-6117-07936
@anina99dotcom Empat Pilar Acara Haul dan Keutamaan Mahabbah Mau'idhah Hasanah oleh KH. ABDUR ROSYID JUHRO, M.FIL.I MAJLIS DZIKIR MAULIDURRASUL SAW & HAUL H. KAMSI & HJ. KUNAYAH SERTA MASYAYIKH DESA KARANGREJO, PURWOSARI, PASURUAN SELASA MALAM, 19 AGUSTUS 2025 (26 SHOFAR 1447 H) Empat Pilar Utama Acara Haul Menurut kitab Fatawa Al-Kubra jilid 2, paling tidak ada empat hal yang harus menjadi isi acara dalam peringatan haul: selengkapnya di anina99.com/s/haulkarangrejo25 sumber: YT @alwavamedia #alkhidmahindonesia #alkhidmahpasuruan #ukhsaficoplercommunity #majlisdzikir #sholawat ♬ suara asli - anina

No comments:
Post a Comment