Thursday

Pendidikan Jasmani dan Rohani dalam Memperingati Maulidiyah Institut Al-Fithrah Surabaya ke-18

Mau'idhah Hasanah oleh DR. KH. IMAM SUPRAYOGO

MAJLIS DZIKIR MAULIDRURRASUL SAW DIES MAULIDIYAH INSTITUT AL FITHRAH (IAF) SURABAYA KE-18

SABTU MALAM, 2 AGUSTUS 2025 (9 SHOFAR 1447 H)



Mengenang Hadratus Syekh KH. Ahmad Asrori Al-Ishaqi RA

DR. KH. Imam Suprayogo memulai dengan keyakinan bahwa Hadratus Syekh KH. Ahmad Asrori Al Ishaqi menyaksikan kegiatan malam itu secara rohani, meskipun telah wafat secara jasmani. Ia menjelaskan bahwa manusia terdiri dari jasmani (zahir) dan rohani (batin). Yang jasmani bisa wafat, tetapi yang rohani tidak pernah wafat.

Analogi ini dikuatkan dengan kisah Mi'raj Rasulullah SAW yang bertemu dengan para nabi dan rasul yang sudah lama wafat (seperti Nabi Adam, Nabi Idris, Nabi Yusuf, Nabi Yahya, Nabi Harun, Nabi Musa, dan Nabi Ibrahim). Pertemuan ini, menurut beliau, terjadi lewat alam rohani. Oleh karena itu, beliau meyakini Hadratus Syekh masih "sugeng" (hidup) secara rohani dan menyaksikan kegiatan Majlis Dzikir tersebut.

Awal Mula Majelis Dzikir di Kampus

Beliau juga bercerita tentang awal mula keterlibatannya dalam Majelis Dzikir Al-Khidmah. Sekitar tahun 2005-2006, saat menjabat Rektor IAIN (sekarang UIN) Malang, beliau didatangi utusan dari Hadratus Syekh Ahmad Asrori. Pesan dari Hadratus Syekh menyebutnya sebagai rektor profesor yang suka bergabung dengan majelis zikir.

Setelah bertemu utusan, beliau menyepakati penyelenggaraan kegiatan zikir. Saat ditanya jumlah jemaah, Pak Haji Muhammad Uripan menyebut "ribuan", yang kemudian diperkirakan mencapai 2.000 hingga 30.000 orang. Ternyata, jemaah yang hadir tidak kurang dari 30.000 orang, memadati lapangan depan kampus. Hal ini dikonfirmasi dari habisnya 30.000 bungkus roti yang disediakan.

Membedah Pendidikan Jasmani dan Rohani

Pertanyaan yang sering muncul padanya, "Untuk apa kampus ada zikir?" dijawab dengan penjelasan mengenai hakikat manusia. Manusia memiliki aspek jasmani/zahir dan rohani/batin. Kedua-duanya perlu dididik.

1. Pendidikan Jasmani (Zahir)

  • Asal-Usul: Diterangkan dalam surah At-Tariq ayat 5-7. Jasmani berasal dari pertemuan sperma dan ovum.
  • Sarana Pendidikan: Melalui taman kanak-kanak, SD/Madrasah Ibtidaiyah, Sanawiyah, Aliah, S1, S2, hingga S3.
  • Fokus Pendidikan: Aspek jasmani, seperti otak, tulang, urat, pendengaran, mata, dan kemampuan komunikasi.
  • Tujuan: Untuk kehidupan di dunia ini saja.
  • Keterbatasan: Pendidikan jasmani seringkali tidak mampu melahirkan akhlak, watak, atau karakter yang mulia (jujur, sabar, ikhlas). Beliau mencontohkan bahwa kejujuran cenderung makin hilang seiring tingginya jenjang pendidikan, di mana lulusan TK bisa jadi yang paling jujur dibandingkan yang bergelar tinggi.

2. Pendidikan Rohani (Batin)

  • Penyempurnaan: Aspek jasmani yang tidak sempurna disempurnakan oleh Allah dengan ditiupkan rohani, seperti dijelaskan dalam surah As-Sajadah ayat 9, surah Shad ayat 72, dan surah Al-Hijr ayat 29.
  • Sarana Pendidikan: Kegiatan seperti Majlis Dzikir, selawat, dan sejenisnya adalah pendidikan rohani.
  • Guru Rohani:
    • Sumber: Rasulullah Muhammad SAW, yang secara fisik telah wafat, tetapi meninggalkan warisan.
    • Penerus: Hadratus Syekh Ahmad Asrori, yang merupakan guru rohani.
  • Tujuan: Membentuk akhlak dan hati. Pendidikan rohani ini tidak pernah putus, bahkan hingga akhirat.
  • Hasil: Hati yang damai, sejuk, tenang (sakinah, mawaddah, warahmah), dan menjadikan manusia sebagai pilihan terbaik (musthofainal ahyar).

Jalan Pulang dan Rumah Rohani

Beliau menekankan pentingnya mengingat "pulangnya rohani".

  • Jasmani: Kembali ke tanah (kuburan/makam) dan pasti sampai karena diantar dan dipikul sanak saudara.
  • Rohani: Kembali ke rumah rohani (Baitullah), yang ditandai dengan Ka'bah. Tempat ini disebut sebagai "jantung alam" (Taurat), "pusat dunia" (Zabur), "sumbu alam" (Injil), "rumah Allah" (Al-Qur'an), dan "pusering bumi" (istilah Jawa).

Hadratus Syekh Ahmad Asrori membimbing murid-muridnya untuk selalu menghadap Ka'bah saat salat lima kali sehari, agar ingatan selalu tertuju ke sana. Dengan berpusat pada tempat itu, penyakit hati seperti iri, dengki, dan takabur akan dicabut (seperti di surah Al-A'raf ayat 43). Tempat itu adalah di bawahnya mengalir sungai (Zamzam).

Beliau menyimpulkan bahwa kegiatan zikir dan selawat adalah ajaran Hadratus Syekh agar para muridnya menjadi manusia pilihan terbaik. Hadratus Syekh kini menanti para santri dan muridnya untuk nanti disampaikan kepada Allah dan Rasul agar selamat.

Ceramah ditutup dengan harapan agar semua hadirin dapat mengambil pelajaran, mengikuti jejak Hadratus Syekh, dan kelak dikumpulkan di tempat yang mulia.

Sumber : Channel YT ALWAVA , 

Link Full Video Mauidhoh  


Link Full Video Majlis Dzikir



Pertanyaan, kerjasama, atau laporan konten hubungi kami:

Email : ngaji.anina99@gmail.com

Tiktok : @anina99dotcom

Whatsapp : +62 895-6117-07936


@anina99dotcom Pendidikan Jasmani dan Rohani dalam Memperingati Maulidiyah Institut Al-Fithrah Surabaya ke-18 Mau'idhah Hasanah oleh DR. KH. IMAM SUPRAYOGO MAJLIS DZIKIR MAULIDRURRASUL SAW DIES MAULIDIYAH INSTITUT AL FITHRAH (IAF) SURABAYA KE-18 SABTU MALAM, 2 AGUSTUS 2025 (9 SHOFAR 1447 H) selengkapnya di anina99.com/s/iaf25 sumber: YT @alwavamedia #alkhidmahindonesia #alkhidmahsurabaya #ukhsaficoplercommunity #majlisdzikir #sholawat ♬ suara asli - anina

No comments:

Post a Comment

Keutamaan Majelis Zikir dan Kekuatan Mahabbah

Mau'idhah Hasanah oleh KH MUHAMMAD HUSNI MUBAROK HAUL AKBAR KABUPATEN BOJONEGORO 2024 Bertempat di Halaman Masjid Al Birru Pertiwi Jl. R...